TENTANG NYNA

Gadis manis berpipi tembem penyuka alam bebas,! Namanya Nyna, aku mengetahui namanya sewaktu mengikuti pendakian bersama di pegunungan sulawesi selatan.! Awalnya, sebelum pendakian berlangsung, aku melihatnnya disebuah warung makan dekat kampus, ia sedang berbelanja makanan bersama tiga orang temannya. Saat itu, aku hanya memperhatikan mereka sambil menyantap makanan. Aku melihat dan mengenal atribut “baju” salah satu dari mereka, menggunakan baju MAPALA (Mahasiswa Pencinta Alam), disitulah awalku melihatnya, memperhatikan Nyna dan aku menyukainya.

Beberapa bulan kemudian aku melihatnya kembali, ketika Mapala Fakultas ku mengadakan pendakian bersama. Tidak ada teman yang tahu kalau aku menyukainya kecuali Iqbal seorang seniorku yang kuanggap kakak di Mapalaku. Iqbal mengetahui kalau aku menyukai Nyna pada saat aku menanyakan nama Nyna padanya. Yah! aku cukup terlihat menyukai Nyna sebab aku pendiam dan tidak pernah mendekati cewek dan tidak perna mengatakan pada siapapun kalau aku sedang menyukai seorang cewek.

Dalam pendakian itu, Iqbal mulai mendekatkanku pada Nyna, mencoba memperkenalkanku dengan Nyna, Nyna pun dengan santai menjulurkan tangannya padaku untuk berkenalan, sementara aku tersipu malu den menyembunyikan tanganku. Teman teman memperhatikanku sambil menertawaiku,, “cie....Ciee....” “apa pi...[1]” sahut teman-temanku yang melihat kami. Dengan malu-malu aku mulai menjukurkan tanganku.. “Gero”, “Nyna”. Begitulah cara awalku berkenalan dengan Nyna yang ku anggap sebuah harapan pasti.

Setelah berkenalan, kami melanjutkan perjalanan pendakian. Tidak ada hal yang spesial, selain ketika aku memengang tangannya saat itu. Semangatku meningkat ketika berjalan sambil berhayal bahwa aku akan dekat dengannya nantinya.
“Jangko malu-malu gile,, junior ji lagi,, masa malu ko kenalan sama junior” kata Iqbal berbicara disampingku sambil berjalan.
“iye’ kak. Ku suka itu Nyna kak, makanya jadi malu-malu ka,” kataku pada Iqbal.
“iyo pale, tenang mako, nanti saya uruskan ko, gampang mi itu, jangan mako takut” Iqbal meyakinkanku. Akupun hanya tersenyum membalas perkataan Iqbal sebab, selama pendakian, respon Nyna biasa-biasa saja terhadapku.

“yah..! beberapa cewek memang merespon biasa-biasa saja selama cowok belum menunjukan tindakan-tindakan bawa cowok itu menyukainya dengan sungguh”

***

Setelah pendakian selesai, aku terus memikirkannya, gadis manis berpipi tembem itu! Aku berharap dapat bertemu lagi dengannya. aku kemudian mencari segala hal tentang Nyna, tempat tinggalnya, kuliah dijurusan apa, nomer telponnya, hingga facebooknya. Yang awal kudapatkan adalah Facebooknya dan langsung mengirimi permintaan pertemanan di Facebok, namun di konfirmasi setelah seminggu kemudian. Aku kemudian pesan basa-basi “lagi ngapain.. dimana... sama siapa,,, dll” sampai akhirnya aku meminta nomer telponnya dan mengetahui segala tentangnya dari Nyna sendiri,  sambil membuka album foto-fotonya di facebook (kepo) aku semakin membayangkannya, membayangkan bertemu lagi dengannya.
SMS basa-basipun kuluncurkan kembali hampir setiap hari, berharap tidak hanya dia yang ada dalam ingatanku, melainkan akupun ada di ingatannya. Hingga suatu hari, aku bosan dengan responnya yang biasa saja ketika kulontarkan sms basa-basi itu. Akupun mulai tidak menghubunginya seolah harapan untuk menjadi dekat dengannya itu pupus. Namun setelah beberapa hari tidak mengirim pesan basa-basi itu, dia yang malah mengirimiku pesan basa-basi. Ah,,, buka pesan basa-basi sebab dia langsung mendatangiku. Hingga akhirnya ia kemudian menanyakan keberadaanku lewat SMS...!
“Lagi di mana q kak?”
“Di Dermaga ka, di dekat Benteng Somba Opu”
“Ouuw, apa dibikin disitu?”
“Tidak ji, Liat ja orang main Jangang-Jangang[2]
                “Sama siapa ki?”
                                “Sendiri Ja..”
“ow, tunggu k pale disitu kak..”
                “Iya..” 
Aku kaget, kok tiba-tiba Nyna langsung mau datang? Apa dipikirannya? Aku kira dia tidak tertarik denganku. Ada apa? Aku terus bertanya-tanya dalam pikirku, Hingga akhirnya Nyna datang seorang diri dengan senyum manisnya.

“mungkin dengan SMS basa-basi saja setiap hari,
bisa membuat benih itu tumbuh dengan sendirinya
serupa benih bunga yang disiram tiap harinya,
hingga ia terbiasa dengan takaran siraman air padanya
dan membuat bunganya mekar”

Kamipun asik bercerita sambil menonton permainan jangang-jangang.  Hingga waktu magrib tiba.
“kak, ayo pulang” kata Nyna
                “ayo deh..” kataku
“dimana kosta?”
                “di Jalan Dg.tata ji, kita di dekat warung makan ki pale tinggal di?”
“iye kak,, lewat depan kosta pale kak,,, supaya kutau kosta”
                “ikut mi pale di belakang”

                Beberapa hari berikutnya, ia sering berkunjung ke tempat tinggalku. Kamipun semakin dekat.! Dan kuputuskan untuk menyatakan cinta, berharap dia mau jadi pacarku. Suatu ketika ia datang ke tempat tinggalku (kos), sepeti biasa, membuka laptop, menonton film dan potongan-potongan video.
                “Eh ini ada video bagus” kataku
                                “mana-mana..?” kata Nyna dengan penasaran
                “ini.!” Aku kemudian memutar videonya. Video seseorang yang sedang melamar pasangannya diatas mobil berjalan dengan dibantu sanak familinya, berjoget bersama. Hingga diakhirnya si cowok memberikan sebuah cincin dan berkata “Will You Merry Me” pasangannya hanya tersenyum senang dan berlinang air mata.
Akupun mulai terbawa suasana, belum video itu selesai, aku kemudian memegang tangan Nyna dan mengatkan “mau ki jadi pacarku?”. Nyna pun kaget, melepaskan tangannya dan kemudian keluar dari kamar tempat tinggalku.
“kenapa ki?” tanyaku
                “tidak ji kak, mau ka pulang dulu” kata Nyna
“salah ka... kah?” kataku sambil mengikuti Nyna yang menuju motornya
                “tidak ji kak,,!” sambil menjalankan motornya dan ia pergi begitu saja.

“Wanita itu memang misterius 
kita tidak akan pernah tahu apa maunya yang sebenarnya”

Kemudian di minggu berkutnya Nyna datang lagi,,,! Aku tidak berani menanyainya kembali akan hal kemarin tentang “menyatakan cinta”.

“sebab hari ini tak lagi sama dengan kemarin,
 Semangat,, rasa dan perasaan kemarin tidak ada dihari ini
Setidaknya aku telah melunasinya dihari kemarin
Dan tidak menjadi beban dihari ini”

Nyna pun selalu datang dengan senyum manisnya, seolah minggu lalu sedang tidak terjadi apa apa. Semakin hari, kami semakin dekat. Akupun tidak memikirkan lagi tentang apa kita harus punya status atau aku harus kembali menyatakan cinta lagi agar mendapat kepastian mengenai perasaannya...?
Suatu ketika, Mapala kami kembali melakukan pendakian bersama, selama pendakian kami selalu berjalan berdua, teman teman menganggap kami telah jadian. Ditengah hutan pinus kami berhenti, Nyna merasa kecapean, kusodorkan airminum yang ada dalam ranselku. Sambil memandang wajahnya yang manis dengan keringat didahinya itu, aku kembali teringat waktu aku menyatakan cinta padanya. Rasa penasarankupun muncul kembali, mengapa ia tidak menjawab sewaktu aku menanyakan, maukah ia menjadi pacarku? Dengan berat dan diselimuti rasa takut aku menyakanya kepada Nyna, mengapa hari itu ia tidak menjawab dan malah pergi begitu saja?
“Nyn,, Kok itu hari waktu kutanya ki, mau ki jadi pacarku,, tiba-tiba pergi ki dan tidak menjawab” tanyaku
“Kita berteman saja kak, mau ka  kakak jadi teman Hidupku” kata Nyna
“Maksudnya?” Jawabku
Tiba-tiba aku merenung mendengar perkataan Nyna...

“Kak, cinta itu bukan ada distatus, kita nyaman seperti ini itu karena cinta. Jadi tidak perlu kakak menyatakan cinta. Biarkan semunya jalan sebagaimana adanya, beri sedikit keleluasaan Tuhan untuk mengatur kita. Kak, sebenarnya aku mau kakak jadi Teman... 
Teman Hidupku..! Seperti ini Nyna senang

“yah,, gak usah dipikirin lagi.. ayo’ jalan” kataku pada Nyna sambil memegang tangannya dan membantunya berdiri untuk memulai kembali perjalanan pendakian..!! Tapi dalam pikirku,,

---- To be Continue


[1]   Apa.pi.. adalah sebuah unkapan yang menyatakan maju, segera, cepat dan jangan lama.
[2]     Jangang-jangan adalah sebutan untuk merpati yang diperlombakan, merpati jantan yang dilepas dan kemudian mencari betinanya dengan cepat.

Share this:

, ,

CONVERSATION

2 komentar: