𝗦𝗲𝗸𝗲𝗹𝘂𝗺𝗶𝘁 𝗔𝗚𝗔𝗠𝗔 𝗗𝗔𝗡 𝗔𝗗𝗔𝗧.



Bagi saya, Masalah Agama dan Budaya ini sedari dulu sudah ada, hanya saja tidak seKompleks saat ini. saya rasa semakin kesini semakin kompleks, karena semakin banyak orang yang mempetentangkan masalah Agama dan Adat Budaya. yah, masalah ini memang hampir tak ada ujungnya, seperti mencari mana yang duluan ada antara "telur dan ayam..!!".. terlebih,, ini menjadi bahan goreng-gorengan beberapa oknum.
setelah saya mengamati, saya kemudia mencoba membedakan manusia-manusia ini, dalam beberapa kategori.!
𝟭. 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝗮𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗮𝘁𝘂𝗿𝗮𝗻 𝗔𝗴𝗮𝗺𝗮 (agama yg diakui indonesia): mereka biasanya Agamis, cenderung fanatis dan sering berada ditempat peribadatan. sedikit dari mereka yang fokus pada keTuhan-an. tidak sedikit dari mereka suka mengukur tinggi dan rendahnya tingkat Agamis sesama mereka.
kebanyakan orang-orang ini getal-getol dan mencak-mencak jika ada sesuatu yang mengganggu keyakinan atau kepercayaannya. mereka cenderung kurang logis dalam berfikir, lebih mengedepannkan dogma yang se-dari lahir ia dengar tanpa tahu apakah itu benar atau tidak, relevan dengan kehidupan saat ini atau tidak. dll
𝟮. 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝗮𝘁𝗮 𝗮𝘁𝘂𝗿𝗮𝗻 𝗮𝗱𝗮𝘁 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗸𝗲𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻 𝗹𝗼𝗸𝗮𝗹: mereka biasanya masyarakat adat atau masyarakat pedalaman atau mereka yang mengisolasikan diri mereka dari teknologi modern.
kebanyakan orang-orang ini suka dengan hidup sederhana. mereka lebih memilih menyeimbangkan hidup dengan menghargai alam..! mereka punya cara-cara berhubungan dengan tuhan lewat alam, baik pohon batu, sungai dan lainnya...!
saya pernah beberapa kali tinggal dan hidup dengan beberapa komunitas adat. secara umum yang saya pahami dibenak mereka, Tuhan itu menciptakan Alam (sungai, batu, pohon dan lainnya) beserta manusia. jadi mereka harus pula berdampingan dengan semua ciptaan tuhan.
sekalipun beberapa upacara adat yang mereka lakukan dengan media pohon, sungai, batu atau laiinya, ditambah dengan sesajen, itu hanya sebagai bentuk menghargai kehidupan lain yang diciptakan oleh Tuhan.
𝟯. 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗿𝗶/ 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗶𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝘁𝗮𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗮𝘁𝘂𝗮𝗻 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗮𝘁𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗮𝘁𝘂𝗿𝗮𝗻 𝗮𝗱𝗮𝘁. biasanya mereka ini yang disebut budayawan,,,!!
sebab, mereka menjalankan aturan dan ajaran agama, juga menjalankan ajaran adat/ leluhur. mereka punya sedikit keterbukaan dan kelonggaran terhadap apa yang tidak sesuai dengan tatanan kehidupan beragama maupun adat.
banyak orang-orang seperti ini yang telah saya dapati. bisa dibilang, mereka mampu memahami kebaikan2 dari ajaran Agama dan ajaran adat yang dianut oleh masyarakat sekitarnya. saya kadang mengikuti alur kehidupan mereka yang tidak fanatis amat. cenderung lebih terbukan dan santai menjalani hidup.
𝟰. 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗼𝗴𝗶𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗔𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗔𝗱𝗮𝘁/ 𝗞𝗲𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻. biasanya ini ditempati oleh mereka, Akademisi, Filsuf dan pemikir lainnya.
sekali mereka ngomong, kalian klepek2... 🤣🤣 benar saja..!! mereka mampu membuka pikiran kalian dan melogiskan apa yang tidak bisa kalian nalar, karena mereka memahami teori dan dan mampu membaca tindakan.
itulah mengapa ketika mereka ngomong dan membahas agama atau Adat/ kepercayaan, pendengarnya bakalan bilang "𝙞𝙮𝙖 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙮𝙖..!!" atau "𝙬𝙖𝙝, 𝙞𝙮𝙖𝙖 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙖 𝙠𝙖𝙩𝙖𝙠𝙖𝙣..!", akan tetapi ada sedikit dari mereka yang mengeksploitasi orang yang berada pada posisi fanatis terhadap agama dan pemegang kepercayaan lokal. mereka mampu memutar balikkan fakta disamping memberi pencerahan logis, dari apa yang tidak bisa dinalar oleh pemeluk agama dan Adat/ kepercayaan.
------------
Lalu, saya berada diposisi mana?? nah,,, saya terkadang disaat-saat tertentu sangat agamis,,! disatu sisi saya juga diikat oleh Adat/ kepercayaan lokal, yang secara turunan harus menjalankan kepercayaan tersebut, disisi lain saya terkada suka melogiskan hal-hal yang menyangkut agama dan kepercayaan serta Adat.
Namun, saat ini saya lebih memilih Seni sebagai Sebuah Agama, Kepercayaan dan adatku. sebab,,, dengan berkesenian,, saya punya titik pasrah pada sang Pencipta..! Tuhan semakin dekat dengan saya jika saya berkesenian atau menggelar pertunjukan..
akhirnya... tidak sedikit dari mereka orang kategori 1 mengatakan sy musrik atau terheran2 dengan yang saya lakuka ketika menggelar pertunjukan, karena yg saya lakukan berbeda dengan yang mereka pahami... hahhaha...
Nah.. bagaimana jika saya bilang,, "𝗶𝗻𝗶 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗔𝗴𝗮𝗺𝗮, 𝗔𝗱𝗮𝘁 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗞𝗲𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗿𝘂, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗖𝗶𝗽𝘁𝗮𝗸𝗮𝗻!?" mungkin saja saya memiliki beberapa pengikut yang akan menjadi umatku, tapi beberapa menit kemudian rumah saya di Bakar oleh kaum Fanatis karena di Anggap Kafir dan Musryik... 🤣🤣
.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar