Mappalili Part I "Arajang"
Arajang "yang tergantung dan dibalut kain putih Sebelum dikeluarkan dari tempatnya untuk dibersihkan |
=========================
Sigeri- Pangkep, 22 November 2014
hari ini saya di kecamatan Sigeri kabupaten pangkep, menemani Juniorku namanya Ayu untuk observasi penelitiannya tentang Tari lalosu. kami berangkat dari makassar jam 9 pagi dan sampai di Sigeri sekitar jam 11 siang dengan menggunakan sepeda motor milik dosen yang mengutusku,,,,!! oh, iya... saya brngkat kesini karena diutus oleh dosenku bapak Halilintar Latief untuk menemani si Ayu' penelitian, sekaligus mendokumentasikan acara adat ini..!!
Acara adat ini dinamakan Mappalili yang dimana kegiatan ini merupakan kegiatan adat masyarakatn Sigeri Pangkep yang telah dilakukan secara turun temurun dan kegiatannya dilakukan setahun sekali. Mappalili merupakan kegiatan menyambut musim tanam...!
Prosesi adat Mappalili ini diawali dengan mengeluarkan Arajang dari tempatnya di sebuah rumah adat yang juga dinamakan Rumah Arajang..! disini saya menangkap bahwa Arajang adalah benda yang disakralkan..! dari tuturan junior saya, dia mengatakan Arajang yang ada di Soppeng tempat dia tinggal berupa mahkota yang dibalut dengan kain putih....! akan tetapi di Sigeri pangkep Arajangnya adalah Pembajak sawah yang terbuat dari kayu.
Alat Pembajak sawah disakralkan? dibuatkan acara tiap tahunnya dengan banyak sesajen dan bekas air dari mencuci arajang ini mereka basuh kemuka dan kepala mereka... wahh.... dihormati sampai segitunya?? sungguh daerah ini daerah yang paling penuh penghormatan terhadap apa yang membantu mereka...!! mengapa saya kaatakan demikian..?? coba bayangkan saja sebuah pembajak sawah yang terbuat dari kayu ini dibuat sedemikian rupa hingga menjadi benda yang disakralkan oleh daerah ini oleh leluhur mereka..!!
saya menangkap pesan makna disitu bahwa leluhur mereka disini "Sigeri" merupakan petani yang berawal dari bertani biasa tanpa menggunakan alat pembajak sawah, lalu ketika menemukan alat pembajak sawah ini membuat sangat menguntungkan mereka , nah,,,! dari sini sebagai tanda ucapan terimakasih dari leluhur mereka dibuatlah Alat pembajak sawah itu menjadi Arajang atau benda yang disakralkan di Sigeri Pangkep...!! (yah.. kalau pemikiranku sih seperti itu)
Penulis sedang mengikuti prosesi pengambilan Air dan pohon pisang ditempat yang telah ditentukan, yang berada di pasar sigeri |
Prosesi Pencucian Arajang Oleh Puangmatoa "Pimpinan para Bissu Pangkep" |
Prosesi Ritual malam,,,! Arajang diletakkan dibawah tumpukan padi |
0 komentar:
Posting Komentar