Kampung Umat Nabi Muhammad..!
Desa Lantang Kecamatan Polong bangkeng Selatan Kab. Takalar
Sabtu malam..! 14 Rabiul Awal 1437 H.
Dari Realis Art House, temanku mengajak untuk pergi
ke “Polongbangkeng”, nama sebuah daerah yang ada di kabupaten Takalar. Awalnya, aku tidak berniat untuk pergi…! Namun karena ia mengajakku dengan paksa, yah..! Akupun memaksa tubuhku untuk ikut pergi ke Lantang (Polongbangkeng),
padahal, tugas kuliah yang sudah deadline didepan mata…
Pejalanan yang ditempuh 2 jam dengan mengendarai
motor dari Makassar ke Lantang Polongbangkeng selatan Kabupaten Takalar. Saat itu kami
memulai perjalanan dari pukul stengah 9 malam…! Sepanjang perjalanan yang
kulihat hanya sawah yang membentang luas di bawah rembulan,,, yah,,! malam itu
rembulan amat terang dan tidak diselimuti awan…! Bulan saat itu hampir penuh
yang menandakan tanggal 14 Rabiul awal,,,! Sudah pastu bentuk bulan seperti itu karena dalam kalender hijriah, bulan akan penuh jika sudah menandakan tanggal 15…!!
Malam itu sy berterimakasih kepada bulan karena menerangi perjalanan disaat
Lampu-lampu penerangan jalan ke Dusun lantang belum ada..!
Dalam perjalanan ketika melewati sebuah jembatan, sepintas dari atas motor, aku melihat ada sekumpulan pemuda tanggung (bisa
dibilang remaja dan bisa dibilang pemuda dewasa) sedang berkumpul sambil
berjoget dengan musik dangdut ala pedesaan (trend mereka saat itu). Mereka memarkir motor yang telah
dimodifikasinya di tengah jembatan dan disudutkan kepinggir jembatan sebelah
kiri dan kanan sebagai tempat duduk mereka. Satu dua orang diantara
mereka secara bergantian Joget di tengah jalan. Aku pikir ini merupakan sebuah hiburan yang dimiliki pemuda di Dusun Lantang yang jauh dari Kota (Makassar yg terkenal dengan Hodonismenya). Bagiku ini amat luat biasa karena mereka masih bisa
berkumpul disaat teknologi hiburan saat ini berkembang pesat.
Setibanya dirumah ipar temanku, aku mencoba
menyalakan Laptopku, seperti biasa, aku mencoba untuk mengupdate status di facebook, ahhh… dan ternyata tidak
ada Sinyal untuk operator indosat dan katru 3. Aku mungkin seorang yang narsis,
selalu mencoba mengupdate status tentang keberadaanku di social media, mungkin ini penyakit kronis yang ku derita saat ini, dan belum bisa ku sembuhkan. Ahhh….
Sepertinya manusia seperti saya telah di kuasai oleh teknologi, lalu bagaimana
dengan mereka yang mempunyai smartphone…? sepertinya mereka telah diikat
lehernya oleh kabel charger yang disandarkan di beberapa colokan listrik. hahaha
Karena tidak ada yang bisa kami lalukan disini pada
malam hari, kami mencoba berjalan-jalan disekitar rumah dengan alasan temanku
ingin membeli rokok..!! oh iya… aku lupa mengenalkan temanku,,,! Ia adalah teman
sekelasku sewaktu kuliah di kampus Fakultas Seni dan Desain dulu, namanya Syamsudar atau biasa dipanggil Sudar.!
Orang yang paling besar paling susah diajak kompromi, paling pintar ma’ calla
(mengejek orang),,,! Ahh… apalah artinya menjelaskan si Sudar… kalau
menjelaskan dia nanti satu halaman blog ini dipenuhi hal tentang dia yang gak
penting.. ahahahaha
Dalam perjalanan dimalam hari itu, aku sempat
mengamati Pos kamling yang dijaga oleh orang tua (mereka yang dewasa) ada yang
sedang bermain kartu Joker, walaupun aku tak melihat dengan jelas kartu yang mereka mainkan
tapi aku paham mereka sedang bermain kartu joker, karena pada saat aku melewati
pos itu aku mendengar beberapa orang
dari mereka berkata, “sy mati dua ampat” “saya masuk” “nakke tambah 55”.
Tampaknya mereka sedang menghitung jumlah kartu yang masih bderda ditangan
mereka dengan menggunakan hitungan yang mereka sepakati.
Setibanya disebuah warung di Dusin Lantang,
“beli…” “beli….”
Teriak temanku ketika berada didepan warung. Namun Pemilik warung tak
kunjung keluar, lantas ia mengeraskan volume suaranya,,
“beli…” “beli,,,”
akupun ikut memangil pemilik warung!!
“beliii….” “Liiii… Bellliii..” sambil tertawa..! hehehe…!
Dari sebelah utara warung itu,,,, tiba-tiba muncul
sosok dari kegelapan…! Aku mengira itu hantu…! Ternyata
manusia jie,,, hanya saja tetap menyeramkan,,,! Sebab, ia menggunakan sarung
dan peci tanpa sehelai baju, juga sebuah golok ditangan kanannya..!! wah,,, luar
biasa,,, ia mampu tahan dinginnya mala mini tanpa menggunakan sehelai bajupun…!
Ia kemudia menghampiri kami berkata
“eh.. mau ko beli apa?”
ah… Ternyata dia sipemilik warung….! Hahahhah …
*****
Tak ada cerita setelah itu! Sebab kami langsung
pulang dan tidur setelah menghabiskan sebatang rokok dalam perjalanan di daerah
yang dingin ini..!
----------------------------------
Minggu Pagi Yang dingin,,,,! 27 Desember 2015,
Mata masih tertutup karena tertimpa oleh jaket…!
Teringat dengan kondisi dusun ini yang
kulewati semalam,,,!! Akupun memaksakan diri untuk bangun sepagi-paginya,,,!
Walau ternyata jarang sekali aku terbangun dipagi hari, terkecuali ada janjian
yang harus kutepati atau ada kuliah yang harus ku ikuti…!
Rencananya mau langsung keluar dipagi hari, tapi
orang rumah bilang..
“minum the dulu na’…. eh.. ini
ada juga kue nak'..!!”
Ahahay,,
Ngeteh dulu…!
Setelah itu kami mulai berjalan jalan-jalan mencoba
mengamati kondisi sekitar Dusun Lantang2 ini….!
---------------------------------------------
Mayoritas Bangunan Rumah yang ditempati warga lantang ini adalah
bangunan Rumah tradisonal adat Makassar, yang keseluruhan bangunannya terbuat dari kayu
dengan tangga-tangga depan yang melengkung. Walaupun, ada satu-dua buah rumah yang
tapil beda dengan bangunan modern (terbuat dari batu bata yg disusun) namun
tidak sedikit juga dari dari mereka yang mempunyai rumah atau bangunan tradisional itu, dengan dimodifikasi dan sentuhan
modern seperti Kaca jendela dan beberapa tambahan lainnya...
-------------------------------------------------
|
Tempat Istirahatku saat berkunjung ke Dusun Lantang |
Ahhh… Akhirnya dapat tempat istirahat.. setelah satu jam berkeliling…!
Sebuah bale-bale ditengah sawah…! Hampir 2 jam kami berada di tengah sawah
itu,,, saya sempat tertidur dan setelah bangun tenaga saya seperti kembali
pulih…! Yah,, cukup berbeda dengan beberapa hari kemarin…! Sepertinya, sawah
mempunyai beberapa energy positif yang tidak ada di tempat lain…!!
Dering-berdering telpon milik temanku! ternyata Telpon masuk itu
adalah panggilan pulang dari ibunya untuk kembali ke rumah, sebab acara Maulid
akan dimulai di mesjid dekat rumahnya.!
Sampai dirumah, Sebuah bingkisan telur berwarna yang dihiasi pernak
pernik sudah ada di depan rumah dan siap dibawa kemesjid…! beberapa warga yang
lewat didepan rumah membawa bingkisan mereka kemesjid,,,! Ipar temanku bilang...
“jam-jam 11 pi baru bawa itu ka’dona…!
Karena belumpi juga dimulai..”
-----------------------------------------------
Banyak pertanyaan muncul dikepalaku…!
Apa itu ka’dona? Ini untuk apa? Sejak kapan acara seperti ini dimulai? Siapa
saja yg terlibat? Diberikan kepada siapa? -_- Dan semua pertanyaan itu, ku lontarkan pada seorang yang berjenggot
putih dan memakai peci yang sempat duduk2 bersama kami dirumah temanku…!
Sejak dulu, warga lantang menggelar acara Maudu untuk memperingati kelahiran nabi Muhammad Saw sebagai bentuk
penghargaan setinggi-tingginya ke Nabiullah SAW.
Ka’dona itu
adalah bingkisan atau bisa dibilang kado.. jika maulid tiba acara ini pasti dilaksanakan,
biasanya orang lantang menyebut Maudu,,,!Setiap warga Lantang membawa Ka’donanya masing-masing ke
mesjid untuk di tukar ke keluarga lain..! begitu tiap tahunnya..!
“Barusan juga
acaranya di mesjid, karena kalo dulu acara ini dilaksanakan dirumah pak imam..!”
kata salah seorang keluarga temanku. ....
|
Barasanji oleh Para pemuka agama di Dusun Lantang |
Acara maulid di lantang ini dilaksanakan dengan cara, berdoa atau
barasanji (doa-doa yang dipanjatkan ke yangmaha kuasa untuk keselamatan dan lain sebagainya) yang dilakukan oleh 4 sampai 6 orang lalu kemudian dilanjutkan dengan
saling menukar ka’dona.
keluarga yang akan menukar Ka’dona, pada dasarnya mereka telah
janjian sebelumnya,, entah sebulan atau 3 bulan sebelumnya, bahkan ada yang
pergi berbelanja bersama-sama. Pada saat janjian, mereka menentuka apa yang
akan mereka beri, lalu di samakan. Artinya setiap pemberian dalam bentuk ka’dona itu isinya sama dengan orang
yang ia temani menukar. Dari jumlah telur, songkolo,
sarung hingga peralatan rumah tangga.
Kegiatan saling menukar ka’dona ini berlangsung bertahun-tahun bahkan puluhan tahun pada
orang yang sama ketika menukar. Akan tetapi, jika diantara mereka yang saling
menukar ada yang tidak sama atau kurang isi Ka’donanya
seperti misalnya salah satu dari mereka mengisi ka’dona dengan jumlah telur 40 buah sedangkan keluarga yang satu
lagi mengisi ka’dona dengan 30 buah
telur, maka akan terjadi ketersinggungan dari orang yang member lebih. Alhasil,
kegiatan saling menukar itu bisa terputus, atau digantikan dengan menukar ke
keluarga lainnya di tahun depan.
Akupun kembali bertanya padanya!
“Lalu bagaimana dengan keluarga yang tidak punya besan atau teman
untuk menukar ka’dona ?”
biasanya mereka yang tidak memiliki teman untuk menukar ka’dona membawa kembali ka’donanya kerumahnya dan terkadang
diberikan kepada pak imam atu diberikan ke warga yang kurang mampu.
Setelah kegiatan saling menukar Ka’dona biasanya masing keluarga menyantap isi Ka’dona tersebut bersama keluarga. Akupun menyantap isi dari Ka’dona itu dengan lahap.. tidak
tanggung-tanggung 3 kali nambah… hehehe
Ternyata, setelah pembagian Ka’dona itu, ada rangkaian terakhir dari
kegiatan maulid di dusun lantang ini yaitu kegiatan siarah/ silaturahmi kerumah
tetangga. Ibu temanku mengajakku pergi kerumah tetangga. Ahhh… karena masih
semangat jalan akupun ikut…! Setibanya dirumah tetangga, aargghh… disuguhkan
lagi makan…. “Pamali kalau tidak makan..!” kata orang rumah yang dikunjungi..
Walaupun perutku sudah tidak mampu lagi untuk
menyantap suguhan makan dari tetangga, namun karena takut pamali, saya harus memakannya…
-_- Perutku tak muat lagi, beberapa kali aku hamper muntah… dan sepertinya aku
tak bisa jalan lagi…. Aaaaaaaahhhhh….
Dusun Lantang 2 Luar biasa,, Terimakasih yah…
Kampung Umat Nabi Muhammad..! Desa Lantang Kecamatan Polong bangkeng Selatan Kab. Takalar Sabtu malam..! 14 Rabiul Awal 1437 H. Da...