SARUNG sebagai alat Komunikasi orang Bugis - Makassar

sarung itu alat komunikasi..!

budaya yang sepertinya hilang ditengah masyarakat Bugis Makassar...! dahulu, sarung bagi masyarakat bugis makassar adalah alat komunikasi non verbal, digunakan untuk mencegah Siri' yang dapat menimbulkan konflik..! saya mengagumi para mereka-mereka ini, yang mampu berkomunikasi tanpa harus mengumbar kata-kata, mampu mencegah konflik tanpa harus berkata "jangan ini...!, jangan itu..!! tidak begini dan tidak begtu" tanpa harus mengatakan "iya atau tidak" "boleh atau tidak" dan tanpa saling menyalahkan"

saat itu saya sedang berada diwarung makan Aroma Luwuk, bersama dosenku...! kami sedang menunggu seseorang yang juga ingin mendapat informasi dan mewawancarainya mengenai budaya sarung di sulsel!! rasa penasaran saya ingi mengetahui mengenai Sarung kian memuncak, saya mencoba bercerita mengenai budaya dan mitos tentang sarung yang ada di kampung saya "Buton"...!! baru beberapa kata sy bercerita...! ia mengungkapkan bahwa dahulu "untuk menghargai yang lebih tua, anak muda dilarang bicara jika belum ditanya..!" sayapun terdiam...! sembari merenung, ia mulai bercerita kembali tentang bagaimana sarung digunakan sebagai alat komunikasi pada saat itu...!!

***

Siri' 7 turunan...!
itulah yang ditakutkan oleh orang jaman dahulu. Untuk berkomunikasi terhadap hal-hal yang dianggap sakral orang-orang dahulu tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan simbol-simbol agar makna yang mereka ingin ungkapkan dapat dimengerti dengan jelas...!! juga dapat terhidar dari hal yang namanya Siri' (malu).

ada sebuah kisah di Negeri Para Daeng, saat itu ada seorang pemuda yang berniat melamar seorang gadis...! iapun menyampakan kepada sang gadis bahwa ia akan datang bersama keluarganya untuk melamarnya dan berharap si gadis menyampaikan kepada keluarganya agar keluarganya bisa melakukan musyawarah, apakah lamaran itu diterima atau tidak.!

tibalah saat hari dimana si pemuda datang bersama keluarganya ke rumah si gadis itu...! namun sebelum masuk rumah si Gadis untuk mengungkapkan maksud kedatangannya...! Paman si Pemuda itu tiba-tiba berkata dalam bahasa bugis kepada rombongannya bahwa akan ada penolakan jika kita daatang melamar,,, kita harus merubah maksud kita datang kesini...! jika tidak Siri' didepan mata kita (kita akan ditempa siri' 7 turunan)..! karena paman sipemuda ini adalah orang yang dituakan di keluarga pemuda itu, mereka mengikuti instruksi si paman itu..!!! al hasil, maksud melamar gadis itupun tidak kesampaian dan mereka hanya datang bersilaturahim dirumah gadis itu...!

***
Bagaimana cara paman si pemuda itu mengetahui bahwa akan ada penolakan? hingga merubah maksud kedatangan mereka kerumah gadis itu!

yah,,, kembali kejudul tulisan ini.. SARUNG..!
Mengenakan sarungpun mempunyai makna..! olehnya itu, paman sipemuda melihat sarung yang dikenakan oleh ayah gadis yang ingin dilamar oleh ponakannya, dimana pada saat ayah gadis itu berada didepan pintu rumah. Ia melihat kepala sarung yang dikenakan ayah gadis itu berada di depan, tanda kepala sarung inilah yang merubah niat mereka untuk melamar gadis itu...!

setelah pulang ke rumah, paman anak muda itu menjelaskan kepada keluarga mereka bahwa, 
"kita ini orang bugis harus tau apa yang orang rumah mau ungkapkan walau mereka tidak berbicara.
nah...! tadi terlihat bapaknya sigadis memakai sarung dan kepala sarungnya diletakkan didepan itu artinya tidak.! andaikan kepalanya dibelakang, kemungkinan besar maksud lamaran kita akan diterima...!"
jadi seperti mengatakan YA dan TIDAK. YA jika seseorang mengenakan sarung dengan kepalanya dibelakang, dan Tidak untuk kepala sarung yang didepan...! pemakaian sarung ini sering dipakai dalam hal negosiasi pada kaum-kaum kerajaan di Bugis-Makassar.

Makassar, Juli 2015
Jendral,Gero

Gero saat berkunjung di Kawasan Adat Ammatoa

Share this:

, ,

CONVERSATION

1 komentar: