Saling Lirik Mengapa Tidak Saling Sapa

Kuliah Senin...

Hari ini juga tidak ada yang istimewa untuk kampus yang katanya mencetak orang-orang hebat, hanya ada seorang dosen Antropologi Agama, yang semenjak tiga minggu lalu hanya menjelaskan tentang Stratifikasi Sosial dalam kaitannya dengan Agama. Perkuliahan hari ini rasanya biasa saja dan tidak ada yang istimewa karena untuk pemaparan materi "Stratifikasi Sosial dan Agama" itu sudah selsai dalam satu pertemuan.

Tapi mengapa ia tidak melangkah untuk membahas topik yang lain untuk Kuliah Antropologi Agama ini? ah... sepertinya dia tidak punya Modul Pembelajaran, tidak ada selebaran materi, tidak ada Power Point dan yang ada hanya seorang manusia yang berstatus Guru Besar sedang asyik berbicara selama 2 jam didepan para mahasiswanya dalam ruangan nansejuk, jadi dia hanya sebatas mengajar dengan kemampuan Retorika. Lebih bosannya lagi ketika dalam 3 pertemuan yang paling banyak ia jelaskan adalah bahwa dia keturunan dari ulama Syekh Yusuf.

Ah,,, sepertinya saya tidak harus menghakiminya seperti itu jika saya memandang gaya bahasanya dan caranya berbicara dihari ini, "ia berbeda,,!" dipertemuan pertama saya cukup mengaguminya dengan tampilan sederhananya ia tampak sepeti dosen andalan saya pak Halil, kala pertama bertatap muka, layak ku acungkan dua jempolku karena ia mampu membuat kami "mahasiswa" berfikit dan mengutarakan apa yang menjadi unek-unek  dan membuat perkuliahan sangat aktif dengan perdebatan. Mengapa tidak, isyu mengenai agama atau kepercayaan tidaklah musti disandingkan dengan Logika...! sampai kapanpun logika dengan kepercayaan adalah dua hal yang berbeda sepeti air da minyak yang ditaruh dalam sebuah botol yang nampak sama-sama cair namun tidak menyatu.

***

Hari ini, hujan turun lagi....

Sepulang dari Kampus, saya sepat menjadi salah satu korban dari serangan butir-butir air yang menyerbu bersamaan di jalan ketika saya sedang mengendarai si Bajingan Orange "Sebutan untuk motor bekas yang dibelikan bapakku di akhir tahun 2012".

Tujuan pertama setelah dari kampus adalah Realist Art House...! setiba di Realis Art House, motorku yang agak berisik membuat si LETE "Sebutan Untuk Anjing Kecil penjaga Realis" bangun dan menghampiriku. Pintu pagar ku buka,,! "sreeeet.." ah... sampai dipintu, ternyata dikunci.. -_- tak ada orang, mereka semua ke kampus... "o iya.. ternyata hari senin dan ini masih pukul 14.40, pastinya mereka masih dikampus". sayapun menyimpan motor dan bergegas ke kampus Seni dengan berjalan kaki.

Setiba di Kampus Seni, ternyata mereka semua memang ada disini, seperti biasa, ketika kumpul, selalu membentuk lingkaran dan pastinya ada Gitar dan Topi Rioja "Sebutan Minuman Alkohol yang sering dikonsumsi ketika ngumpul". beberapa menit duduk diantara mereka, tiba-tiba rasa bosanku muncul, "Pulang deh,, kembali ke Realis...".

Perlahan, saya mulai berjalan dijalan lurus dari lingkaran mereka. mereka tak memandang dan memperhatikanku, namun mereka tetap dalam pengawasanku, didepan sebuah kelas di kampus itu, kebetulan sy melewati seorang gadis yang sedang memotret sebuah benda yang ditaruhnya ditana, sayapun turut memperhatikan apa yang ia foto... ternyata hanya sebuah Daun yang ia foto,,,

Saat ingin ku bertanya "Tugas apa yang sedang kau kerjakan?" ia lalu memandangku, karena semenjak tadi ia sudah ku perhatikan. Ahhh.... Kami saling memandang...! dengan tatapan tajam ia memandangku seolah mengenalku... saat itu juga kupalingkan pandanganku lalu mulai kembali jalan,.. namun saat dijalan saya teringat, sepertinya gadis tadi...!!! dia yang pernah ku coba dekati "PDKT" namun tidak sempat karena sudah ada yang lambung kiri (didahului orang lain). Sesampaiku di Realis ingin ku menghubunginya, tapi nomernya sudah tidak ada, hilang bersama HPku yang dicuri orang...

Namamu masih ku ingat karena sama dengan Nama Pantai nan indah di Kampungku...
Rasanya... ah,,, Mengapa kita hanya saling Lirik? mungkin sebaiknya kita Saling sapa!!

Share this:

CONVERSATION

1 komentar: